Refleksi Muharram 1443 H, Gus Muhaimin : “Tantangan Pendidikan Semakin Sulit”
Matahationline.com – Pandemi Covid-19 berdampak kepada banyak sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi hingga pendidikan. Ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan sistem pendidikan yang beralih kepada sistem daring saat ini masih belum efektif.
”Tantangan pendidikan semakin sulit. Model pendidikan virtual atau daring belum efektif. Tidak ada jalan lain, apapun model pendidikannya, yang di Maluku, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, apapun modelnya, mau daring, mau tatap muka yang penting semangat mencari ilmu tidak boleh berhenti,” ujar Gus Muhaimin saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk ”Refleksi Muharram 1443 H bersama Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar dan Anak-anak Yatim” yang disiarkan secara virtual, Jumat (20/8/21).
Pria kelahiran Jombang ini menjelaskan, tahun ini menjadi keprihatinan ilmu pengetahuan. Namun ditengah keprihatinan itu kita harus mulai bangkit. ”Kenapa harus bangkit? Sudah terbukti kita terlambat mengatasi pandemi karena kita tidak punya ilmu dan teknologi. Kita terlambat memiliki vaksin, harus ngantre beli karena kita tidak bisa bikin. Kita terlambat mendeteksi penyakit kita karena kita tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa kita harus berubah menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih kokoh untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Adik-adik sekalian, kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Rebut, mampukan diri, insyaallah Indonesia bisa bikin vaksin sendiri, bisa bikin obat sendiri, bisa bikin alat-alat kesehatan sendiri, tidak perlu beli mahal-mahal impor dari negara-negara lain,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Gus Muhaimin secara khusus menyapa langsung para anak yatim dari seluruh Nusantara yang tergabung dala acara virtual tersebut. ”Anak-anakku semua dari seluruh Tanah Air yang bergabung, apakah sudah bisa mendengar suara saya?” sapa Gus Muhaimin.
Wakil Ketua DPR RI ini berharap Tahun Baru Muharram 1443 H menjadi semangat dan energi baru untuk bangkit dari keterpurukan. ”Ibadah kita insyaallah lebih baik, salat kita lebih banyak, salat sunnahnya, shodaqohnya, belajarnya lebih kenceng. Insyaallah dengan tekad ini, Allah mendengar semangat kita. Kita niatkan tahun ini tahun ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah,” harapnya.