Gus Muhaimin Sebut Pembangunan SDM Indonesia Masih Belum Optimal
Matahationline.com – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bansga (PKB) Abdul Muhaimin Iskadar (Gus Muhaimin) menilai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih belum optimal. Kendati pemerintah telah mencanangkan pengembangan SDM dengan beberapa program, namun masih tidak cukup memberikan dampak yang signifikan.
“Meski dengan rencana yang matang dan berbagai program yang dipersiapkan, tapi pembangunan SDM Indonesia saya kira belum optimal. Kita masih kalah jauh dari negara-negara maju yang lain, bahkan yang terdekat dengan kita seperti Malaysia,” kata Gus Muhaimin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/9/21).
Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan, selama ini orientasi pembangunan sejak zaman reformasi masih berutat pada pembangunan ekonomi. Ia menilai, orientasi pembangunan tersbut bukan tidak baik, namun tidak boleh mengesamping pembangunan lainnya. Seperti pembangunan SDM dan pembangunan yang memperhatikan lingkungan.
“Semua (pejabat pemerintahan) bilang orientasi (pembangunan condong) ke Sumber Daya Manusia, tapi realitasnya ekonomi nomor satu,” tegasnya.
Pria kelahiran Jombang ini tidak menampik adanya beberapa program yang mendukung kepada pembangunan SDM. Seperti halnya program Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Namun itu masih belum berdampak signifikan, harus ada terobosan yang memiliki orientasi mutlak terhadap pembanguna SDM.
“Makanya kita harus berubah dengan cepat, secepat-cepatnya. Kita perlu gelontorkan anggaran sebanyak-banyaknya untuk pendidikan (dan) investasi SDM,” ujar Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin juga mengapresiasi tinggi keputusan pemerintah meneken Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 Tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren pada 2 September yang lalu. Menurut dia, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional.
“Kita bersyukur pak Jokowi mau menandatangani anggaran untuk Dana Abadi Pesantren. Ini contoh bahwa anak-anak pesantren harus terus maju dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang dahsyat. Sebanyak-banyaknya anak-anak kita harus memanfaatkan dana abadi itu untuk benar-benar investasi SDM,” ucapnya.
Dalam catatan Global Human Capital Index 2017, yang dirilis oleh WEF, Indonesia kalah telak dengan Malaysia yang di posisi ke-33, apalagi Singapura di posisi ke-11. Indonesia juga masih di bawah Filipina yang berada di posisi ke-50, Brunei di tingkat 56, dan Thailand di peringkat ke-40. Indonesia hanya unggul terhadap Laos di posisi ke-84, Myanmar posisi ke-89, dan Kamboja di level 92. [Moh]