Harga Minyakita Masih di Atas HET, Gus Rivqy Desak Pengawasan Ketat dan Evaluasi Rutin
Matahationline.com – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Rivqy Abdul Halim, menyoroti permasalahan harga minyak goreng yang masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Meskipun regulasi sudah berjalan selama delapan bulan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa minyak goreng bersubsidi seperti Minyakita masih dijual lebih mahal dari ketentuan.
Menurut temuan di lapangan, pengecer tetap menjual minyak di atas HET karena meskipun lebih mahal dari harga yang seharusnya, masih lebih murah dibandingkan merek minyak goreng lainnya. Akibatnya, masyarakat tetap membeli minyak tersebut meskipun harganya tidak sesuai dengan regulasi.
“Minyakita dijual di atas HET, tetapi masyarakat tetap menyerapnya karena masih lebih murah dibanding merek lain. Jika dihentikan, justru bisa menyulitkan masyarakat,” ujar Gus Rivqy sapaan akrabnya, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, Gus Rivqy menilai lemahnya pengawasan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Satgas Pangan, yang hanya bertindak ketika ada aduan atau kasus yang viral di media.
“Masalah ini terus berulang. Setiap kali ada keluhan atau viral, baru ada tindakan. Ini seperti permainan pencet balon, ditekan di satu sisi, muncul di sisi lain,” tegasnya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemendag pada Senin (3/3/2025), Komisi VI DPR RI telah menyoroti lonjakan harga minyak goreng menjelang bulan Ramadan. Berdasarkan survei di daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota dewan, harga minyakita masih di atas HET, padahal aturan ini sudah berlaku cukup lama.
Sebagai solusi, Politisi PKB ini meminta pengawasan yang lebih ketat dan berkelanjutan dari Kemendag dan Satgas Pangan, dengan melibatkan kepolisian untuk meningkatkan efektivitas.
Selain itu, ia mengusulkan pemanggilan kembali Menteri Perdagangan guna membahas roadmap pengawasan yang lebih sistematis dan terstruktur.
“Kami ingin ada sistem monitoring dan evaluasi (monev) yang berkelanjutan. Jangan hanya bertindak saat ada kasus, tetapi harus ada pengawasan rutin agar masalah ini tidak terus berulang,” pungkasnya.

Fraksi PKB Desak Pembentukan Ditjen Pesantren, Gus Jazil: Ini Kebutuhan Strategis Nasional
Lonjakan PHK Capai 42 Ribu, Arzeti: Jangan Biarkan Pengangguran Terus Meningkat
Cak Imin Diganjar Bintang Mahaputera Adipurna atas Kontribusi Pemberdayaan Masyarakat
Nasim Khan Dorong PT KAI Sediakan Gerbong Merokok untuk Penumpang Jarak Jauh
Nur Faizin Duga Kolusi Oknum Bea Cukai di Balik Maraknya Rokok Ilegal di Madura
Nasim Khan Fasilitasi Pemulangan 8 PMI Bermasalah, Imbau Hindari Jalur Ilegal
Hadiri Konferensi Pendidikan Pesantren, Gus Imin Dorong Penguatan Bangunan di Pondok
Presiden Siapkan Inpres Pemanfaatan Idle, Gus Imin: Prioritaskan untuk UMKM
DPR RI Minta Polemik Ritel Modern Disikapi Bijak dan Proporsional
Pengangguran Lulusan SMK Tertinggi, Pemerintah Siapkan Solusinya