Gus Muhaimin Paparkan Keberhasilan PKB Kenalkan Islam Rahmah Dihadapan Pemimpin Eropa
Matahationline.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menyebut ada dua permasalahan besar yang dihadapi hari ini. Yakni berkaitan dengan masalah ekonomi dan agama.
“Perhubungan dengan barat, ekonomi yang sangat nyata. Abad 21 ini menghadapi ketegangan-ketegangan yang sangat nyata. Di mana, agama menjadi kekuatan yang dahsyat, menjadi realitas kekuatan yang besar tapi sekaligus memiliki kenyataan fakta negatif karena agama dianggap hambatan karena kekerasan dan fundamentalisme,” ungkap Gus Muhaimin dalam pidato kebangsaan di Youtube CSIS Indonesia, Kamis (19/8/2021).
Sisi lain, lanjut Gus Muhaimin, pada realitasnya ekonomi pasar ternyata menentukan semua hal, termasuk menjustifikasi apakah agama memiliki peran dan manfaat bagi kemajuan atau agama hanya menjadi penghambat kemajuan. Bahkan, di berbagai negara di Eropa maupun Amerika pada umumnya terjadi konflik besar antara pandangan ekonomi dan agama.
“Apalagi di Eropa, pengalaman menunjukkan agama terutama Islam adalah ancaman dan Islamofobia menjadi fakta banyak kepala negara yang menang itu kampanye anti Islam. Sementara sisi lain memang muncul gerakan radikalisme, terorisme yang mengatasnamakan Islam di beberapa belahan dunia,” beber Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin lantas menceritakan bagaimana dirinya mengalami dan merasakan hal tersebut. Mengingat PKB terlibat di dalam CDI (Centrist Democratic International) dan banyak kepala partai politik se dunia berasal dari negara Eropa.
“Rata-rata mereka partai politk yang menang di Eropa terutama negara-negara yang menjadi pemenangnya yang partai-partai anti Islam. Nah setelah saya masuk di CDI saya menyaksikan langsung betul conflict of civilization itu terjadi. Di mana kesalahpahaman perbedaan dan kecurigaan yang keras antara agama dan barat,” jelas Gus Muhaimin.
“Kemudian mengkristal menjadi persepsi negatif di kalangan gerakan Islam, dan Islam menjadi negatif di kalangan mereka,” sambungnya.
Setelah PKB masuk, Gus Muhaimin menceritakan bahwa dirinya turut membuka pandangan baru mereka tentang Islam yang sesungguhnya terutama di Indonesia. Gus Muhaimin bahkan menjelaskan bahwa Islam tidak seperti yang dipersepsikan banyak kepala partai politik di Eropa.
“Mereka terbelalak dan melihat Islam Indonesia itu berbeda sekali dengan apa yang terjadi di belahan negara manapun. Bahkan akhirnya pada tahun lalu saya kumpulkan semuanya di Jakarta, ketemu presiden, dan saya bawa ke pesantren, mereka banyak dari PM ikut hadir, mereka lihat langsung Islam Indonesia, Islam Rahmatan Lil Alamin kemudian mereka terkaget-kaget, oh berbeda ternyata,” tutur Gus Muhaimin.
Menurut Wakil Ketua DPR itu, hal tersebut yang bisa menjadi modal besar Indonesia untuk mengatasi keadaan pada hari ini dan masa yang akan datang, terutama dalam menghadapi pasca krisis pandemi.
“Bahkan, kita harus melihat fakta kekuatan politik yang berbendera agama pun mengalami transformasi dan perubahan cara kerja, yang kelompok radikal tentu akan melakukan pola dan cara kerja yang berbeda yang harus disiapkan dialektikanya, dialog yang produktif dan kondusif. Sehingga antara kecurigaan kekuatan ekonomi global dengan Islam atau Islam dengan negara-negara Barat itu menjadi dialog yang produktif,” tandasnya.