Tren Lonjakan Pemilih PKB Meningkat, Gus Jazil: Ini Menjadi Semangat Kader PKB

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu PKB Jazilul Fawaid
Matahationline.com – Survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menempatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai politik (Parpol) yang memiliki tren lonjakan pemilih paling signifikan dalam tiga bulan terakhir. Tren peningkatan pemilih tersebut bahkan melampaui PDIP, Gerindra, dan Golkar.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu PKB Jazilul Fawaid menanggapi tren lonjakan pemilih PKB tersebut. Menurutnya, pihaknya tidak menyangka bahwa tren peningkatan suara partainya paling signifikan dibandingkan parpol lainnya dalam tiga bulan terakhir. Padahal, PKB baru saja melakukan konsolidasi nasional melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas).
”Tentu hasil survei SMRC ini menjadi suntikan semangat baru bagi kami dan seluruh kader PKB dimanapun berada. Tentu tugas kami adalah terus merawat tren positif ini untuk mencapai target peningkatan suara PKB. Tapi dari pengalaman sebelum-sebelumnya, kalau trennya positif seperti ini insyaallah akan terus positif,” tuturnya.
Untuk itu, Gus Jazil, sapaan akrabnya, mengingatkan para kader dan pengurus PKB di setiap tingkatan agar menjadikan tren positif ini sebagai stimulus dalam melakukan kerja-kerja politik, terus mendekat dan menyapa masyarakat, terutama di tingkat bawah.
”Jangan malah terlena dengan hasil survei ini. Jadikan ini pelecut semangat untuk meningkatkan perolehan suara PKB pada Pemilu 2024 mendatang,” kata Gus Jazil yang menjadi penanggap dalam rilis hasil survei SMRC.
Sementara itu, mengacu pada hasil survei sebelumnya pada Maret 2021, saat ini hanya ada parpol yang mengalami tren kenaikan suara yakni PKB dan PDIP. Namun, tren lonjakan pemilih PKB jauh lebih signifikan dalam tiga bulan terakhir. Hasil survey sebelumnya pada Maret 2021 lalu perolehan suara PKB bertambah sebanyak 2 persen, dari sebelumnya hanya 7,7 persen kini melonjak menjadi 9,7 persen pada Mei 2021. Sementara PDIP yang hanya bertambah 1 persen, dari sebelumnya 24,9 persen menjadi 25,9 persen.
Sementara parpol lainnya mengalami tren penurunan pemilih. Partai Gerindra dari sebelumnya 11,6 persen menjadi 10,9 persen. Begitu pula yang terjadi pada Golkar dari 11,6 persen menjadi 10,7 persen, Demokrat dari 7,5 persen menjadi 6,6 persen, PKS dari 5,2 persen menjadi 4,6 persen. Nasdem dari sebelumnya 4,1 persen menjadi 3,7 persen, PPP 3,7 persen menjadi 2,6 persen dan PAN dari 2,5 persen menjadi 1,8 persen.
Pada survei akhir Mei 2021, SMRC memotret ada 5 klaster parpol dilihat dari tingkat dukungan pemilih nasional. Klaster 1 pada Pemilu 2019 PDIP mendapatkan 19,3 persen suara, tidak berbeda jauh dari hasil 2014. Pada survei terakhir, PDIP dipilih 25,9 persen. Sementara dilihat dari tren survei sebelum pemilu sejak 2014, PDIP selalu di atas perolehan hasil pemilu. Klaster 2, Gerindra dan Golkar bersaing ketat pada Pemilu 2019. Di survei terakhir Mei 2021 juga demikian, di angka 10,9 persen.
Klaster 3, partai yang stabil antara 4-9 persen antara lain PKB, Demokrat, dan PKS. Klaster 4, partai yang kurang stabil untuk lolos ambang batas parlemen. Nasdem, PAN, dan PPP. Klaster 5, partai nonparlemen yang masih belum terlihat mengalami kemajuan.
“Masih ada waktu 2,5 tahun untuk mengubah peta kekuatan partai di atas,” bunyi keterangan SMRC, dikutip Minggu, (13/6/2021).
Survei dilakukan dengan multistage random sampling dengan 1.220 responden. Sementara responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.072 dengan margin of error sekitar 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada periode 21-28 Mei 2021.