Syaiful Huda Apresiasi Pemangkasan Waktu Tempuh Commuter Line, Minta Keselamatan Penumpang Ditingkatkan
Matahationline.com – Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Syaiful Huda, mengapresiasi upaya peningkatan layanan transportasi publik oleh PT KAI Commuter dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan pemangkasan waktu tempuh commuter line melalui penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang harus tetap menjadi prioritas utama.
“Kami tentu mengapresiasi upaya peningkatan layanan penumpang commuter line dengan penambahan jumlah perjalanan sehingga memangkas waktu tempuh. Namun, peningkatan lalu lintas ini harus tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Huda, Jumat (31/1/2025).
Dengan diterapkannya GAPEKA 2025 pada 1 Februari, terdapat penambahan jumlah perjalanan commuter line di berbagai wilayah. Di Jabodetabek, jumlah perjalanan bertambah dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan. Wilayah 2 Bandung mengalami penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur. Sementara itu, di Wilayah 6 Yogyakarta, perjalanan Commuter Line Yogya-Palur meningkat dari 24 menjadi 27 perjalanan, dan Commuter Line Prameks bertambah dari 8 menjadi 10 perjalanan. Di Wilayah 8 Surabaya, dua stasiun baru turut ditambahkan.
Syaiful Huda menyoroti pentingnya peningkatan layanan commuter line mengingat tingginya angka pengguna transportasi ini. Sepanjang tahun 2023, KRL Commuter Line di Jabodetabek telah melayani 331 juta penumpang, dengan rata-rata harian mencapai 1.054.600 orang. “KRL commuter line di Jabodetabek menjadi pilihan utama para commuter dari Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang untuk ulang alik ke Jakarta. Oleh karena itu, peningkatan layanan sangat penting,” jelasnya.
Meski demikian, Huda menilai masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam layanan commuter line. Ia menyoroti permasalahan keterlambatan dan gangguan perjalanan, tingginya kepadatan penumpang pada jam sibuk, kurangnya fasilitas pendukung, serta berbagai kasus gangguan di dalam kereta, termasuk pelecehan seksual. “Artinya, masih banyak pekerjaan rumah bagi KAI Commuter untuk meningkatkan kualitas layanan,” tambahnya.
Politisi PKB ini menegaskan bahwa penambahan jumlah perjalanan commuter line dapat menjadi solusi bagi kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk. Namun, hal ini juga harus diiringi dengan kesiapan sarana pendukung untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat. “Penambahan jumlah perjalanan berarti meningkatkan jumlah KRL commuter line yang beroperasi. Sektor keamanan, terutama di perlintasan sebidang yang kerap memicu kemacetan kendaraan lain saat ada kereta melintas, harus diantisipasi dengan baik,” pungkasnya.