Pasca Pilkada Bondowoso 2024, Rahmad: Kemenangan Rakyat Sejati
![](https://matahationline.com/wp-content/uploads/2025/02/Dhafir-Bondowoso.png)
Ketua Tim Pemenangan Paslon RAHMAD, H. Ahmad Dhafir politik Bondowoso pasca Pilkada 2024.
Matahationline.com – Dalam perkembangan politik Bondowoso pasca Pilkada 2024, ketegasan pihak pemenangan RAHMAD menyisakan sejumlah pertanyaan kritis mengenai legitimasi dan proses demokrasi di daerah ini. Ketua Tim Pemenangan Paslon RAHMAD, H. Ahmad Dhafir, menegaskan bahwa hasil yang telah dimonopoli keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan kemenangan rakyat yang sejati.
“Kalau selama ini ada yang mengatakan kemenangan rakyat yang dicuri, sekarang sudah terjawab dengan keputusan MK bahwa ini kemenangan rakyat yang sejati,” ujarnya, menanggapi gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilbup Bondowoso 2024 yang telah ditolak oleh MK dalam sidang di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Meski keputusan MK sudah dinyatakan final dan mengikat, margin kemenangan yang sempit—51,33 persen untuk RAHMAD berbanding 48,67 persen untuk BAGUS—menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat politik. Banyak yang mempertanyakan apakah keputusan hukum tersebut mampu mengakomodasi dinamika demokrasi secara menyeluruh, terutama mengingat selisih suara hanya mencapai 11.612 suara atau 2,66 persen.
Di sela-sela sorotan kritis itu, H. Ahmad Dhafir juga mengajak masyarakat untuk bersatu menyambut era baru Bondowoso. “Mari seluruh masyarakat untuk bersatu dan menyongsong perubahan menuju Bondowoso yang lebih baik,” pintanya, menyerukan persatuan di tengah polarisasi politik.
Menilik ke depan, proses penetapan pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dipastikan akan berlangsung pada 6 Februari 2025. Langkah selanjutnya, yakni pengiriman hasil kepada DPRD untuk rapat paripurna, direncanakan pada malam harinya atau keesokan harinya, 7 Februari 2025. Menurut Dhafir, “Prosesnya, KPU dulu menetapkan, lalu dikirim ke DPRD untuk paripurna penetapan. Setelah itu, DPRD mengusulkan kepada presiden melalui bupati dan gubernur untuk mendapatkan SK pelantikan.”
Dalam upaya meredam euforia dan potensi konflik pasca kontestasi, Ketua DPRD Bondowoso yang juga mewakili tim pemenangan menekankan pentingnya menjaga kesatuan. “Bentuk dukungan terbaik adalah bersama-sama menjaga persatuan. Kita harus menghormati seluruh proses hukum, termasuk putusan MK yang bersifat final dan mengikat,” tegasnya.
Namun, di balik seruan persatuan tersebut, sejumlah pihak mempertanyakan apakah proses selanjutnya—dari penetapan oleh KPU hingga pengusulan pelantikan—benar-benar akan mencerminkan keinginan seluruh rakyat Bondowoso atau justru semakin mengukuhkan dinamika politik yang sudah ada. Dengan kondisi politik yang masih rentan terhadap gesekan, pengamat mengingatkan agar semua pihak kritis terhadap setiap tahap proses, demi terwujudnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Sebagai penutup, H. Ahmad Dhafir mengajak seluruh pendukung untuk merangkul masa depan daerah dengan semangat kebersamaan, “Kita bergandeng tangan untuk Bondowoso yang lebih baik,” pungkasnya. Meskipun demikian, sorotan kritis akan terus menghiasi setiap langkah menuju pembentukan kepemimpinan baru di Bondowoso, menanti kejelasan dan keadilan dalam setiap proses demokrasi yang dijalani.