DPRD Fraksi PKB Soroti Kurangnya Transparansi Seleksi Atlet Porprov Jatim di Situbondo
Matahationline.com – Banyaknya keluhan masyarakat terkait seleksi atlet untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur mendapat perhatian serius dari DPRD Kabupaten Situbondo, khususnya Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sekretaris Komisi IV DPRD Situbondo, Mohammad Badri, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat yang menyoroti kurangnya transparansi dalam proses seleksi tersebut.
“Kami telah menerima laporan dari beberapa masyarakat, di antaranya Edi Hermanto, Nanang Sejati, dan Junaidi. Mereka mengungkapkan kekecewaan karena ada atlet-atlet berbakat yang tidak lolos seleksi, padahal memiliki potensi besar untuk berprestasi di ajang Porprov,” kata Badri saat ditemui di Gedung DPRD Situbondo pada Kamis (23/01/2025).
Menurut Badri, masyarakat yang datang ke Komisi IV tidak hanya menyampaikan keluhan, tetapi juga membawa bukti berupa sertifikat dan piala yang menunjukkan prestasi para atlet yang terabaikan. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa ada permasalahan serius dalam sistem seleksi yang dilakukan oleh KONI Situbondo.
Menanggapi hal tersebut, Badri memastikan bahwa Komisi IV DPRD Situbondo akan segera menindaklanjuti pengaduan ini dengan memanggil Pengurus KONI untuk meminta penjelasan. “Kami akan menampung aspirasi masyarakat dan mendalami masalah ini lebih lanjut. Dalam waktu dekat, kami akan mengundang Pengurus KONI untuk memberikan klarifikasi,” tegasnya.
Badri juga menyoroti keluhan lain, seperti minimnya informasi mengenai transportasi bagi atlet yang hendak mengikuti seleksi. “Ini menunjukkan kurangnya koordinasi dan transparansi yang seharusnya menjadi prioritas dalam mendukung prestasi olahraga di Situbondo,” tambahnya.
Lebih lanjut, Badri mengungkapkan hasil kunjungan kerja Komisi IV ke Kota Surabaya, di mana KONI setempat tidak lagi menerima hibah dari APBD pemerintah. Sebaliknya, anggaran olahraga dikelola langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
“Kami melihat model ini bisa menjadi alternatif di Situbondo. Di Surabaya, pengurus KONI diisi oleh aktivis dan senior yang benar-benar berkompeten di bidang olahraga. Anggaran untuk olahraga juga jauh lebih besar dan lebih terarah karena dikelola oleh Dispora,” ujarnya.
Badri menambahkan, wacana tersebut diharapkan bisa diterapkan di Situbondo di masa mendatang, terutama setelah kepemimpinan baru di tingkat kabupaten.
“Kami berharap pengurus KONI ke depan diisi oleh orang-orang yang benar-benar peduli terhadap kemajuan olahraga di Situbondo. Dengan begitu, atlet-atlet berbakat dapat berprestasi lebih baik, dan masyarakat bisa merasakan dampak positif dari transparansi dan pengelolaan yang lebih baik,” pungkas Badri.